MAKALAH
KEMAMPUAN
BERBAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH
“ DIKTE/
IMLA’ ”
Dosen Pengampu: Drs.Hadi Suroso, M.M
Disusun Oleh :
Kelompok 4, Kelas 3B
1. Emmahendrasari
(13120078)
2.
Eka Lutfiana (13120066)
3.
Vina Amanati Y (13120079)
4.
Rima Dwi Aeni (13120074)
5.
Heny Dyah S (13120083)
6.
Syaiful Anam (13120076)
7. Putri
Kharismawati (13120090)
PENDIDIKAN
GURU SEKOLAH DASAR (FIP)
UNIVERSITAS
PGRI SEMARANG
2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita
semua khususnya kepada team penyusun makalah Ketrampilan Berbahasa Indonesia
di Kelas Rendah, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini guna melengkapi
tugas salah satu mata kuliah yang saat ini sedang kami tempuh.
Kami sampaikan terima kasih kepada
orang tua, dosen, teman-teman, dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan
satu per satu yang telah menyumbangkan energi dan pikiranya dalam penyusunan
makalah ini sehingga bisa tersusun dengan waktu yang telah ditentukan.
Kami sebagai penyusun makalah
tentang “ Dikte/ Imla’ “ ini sangat
menyadari adanya kekurangan yang termuat dalam makalah, tak ada kata sempurna
yang tertera pada makalah ini karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Semoga
hadirnya makalah ini biasa bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa jurusan
PGSD UNIVERSITAS PGRI SEMARANG.
Semarang, 1 Desember 2014
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam proses pembelajaran, metode mempunyai
kedudukan yang sangatsignifikan
untuk mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana yang bermaknakan materi pelajaran yang tersusun dari kurikulum
pendidikan yang sedemikian rupa sehinggadapat dipahami atau diserap oleh
manusia didik menjadi pengertian-pengertian yangfungsional terhadap tingkah
lakunya.Mengingat mengajar pada hakikatnya merupakan upaya guru dalam
menciptakansituasi belajar. Metode yang digunakan oleh guru diharapkan mampu
menumbuhkan berbagai kegiatan belajar
bagi pelajar sehubungan dengan kegiatan mengajar guru.Dengan perkataan
lain, proses belajar mengajar merupakan proses interaksi edukatif anatar guru yang menciptakan suasana belajar dan
pelajar yang memberi responsterhadap usaha guru tersebut. Oleh sebab itu,
metode mengajar yang baik adalahmetode
yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar bagi pelajar, dan upaya gurudalam memilih metode yang baik merupakan upaya
mempertinggi mutu pengajaran/pendidikan yang menjadi tanggung
jawabnya.Seringkali dijumpai dalam pengajaran, khususnya pengajaran agama Islam
adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada siswa secara baik sehingga
diproleh hasilyang efektif dan efisien. Disamping masalah lainnya yang juga
sering didapati adalahkurangnya perhatian
guru agama terhadap variasi penggunaan metode mengajar dalam upaya
meningkatkan mutu pengajaran secara baik.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dari dikte ?
2. Bagaimana langkah-langkah dalam
melakukan metode dikte ?
3. Apa manfaat dari metode dikte ?
C.
TUJUAN
1. Mengerti dan memahami metode dikte
2. Memahami manfaat dari penerapan
metode dikte
3. Memahami langkah-langkah dikte yang baik dan
benar
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Definisi
Dikte/ Imla’
Dikte adalah membaca sesuatu dengan
keras supaya ditulis orang lain. Dalam belajar bahasa, dikte adalah sesuatu
teknik belajar bahasa dengan cara menulis apa yang di katakan atau di ucapkan
oleh guru atau teman sekelas secara tepat. Bahan pelajaran yang biasa di
dektekan, antara lain kata, kalimat sederhana, atau bacaan singkat.
B.
Manfaat Kegiatan Dikte/ Imla’
Kegiatan dikte memiliki beberapa manfaat, yaitu
sebagai berikut.
1. Dikte
menyebabkan guru dan siswa mengetahui kesalahan penulisan atau ejaan sebuah
kata, kalimat, atau bacaan singkat secara cepat. Kesalahan tersebut biasanya di
buat tiap-tiap siswa saat mengevaluasi hasil dikte.
2. Dikte
dapat meningkatkan kemahiran mendengarkan dan menulis bagi para siswa.
3. Dikte
dapat menambah perbendaan kosakata.
4. Dikte
melatih daya ingat jaka pendek siswa akan kata-kata kalimatyang didengar sebelum
dituliskan pada kertas.
5. Selama
dan sesudah dikte, semua siswa terlihat aktif.
6. Dikte
dapat menjadi auan yang baik bagi keseluruhab kemahiran bahasa.
C.
Tujuan Metode Dikte/ Imla’
Adapun tujuan pengajaran imla’ ini adalah sebagai berikut :
- Agar anak didik dapat menuliskan kata-kata dan kalimat dalam bahasa Indonesia dengan mahir dan benar
- Anak-anak didik bukan saja terampil dalam membaca huruf-huruf dan kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia, akan tetapi terampil pula menuliskannya. Dengan demikian pengetahuan anak menjadi inegral. (terpadu)
- Melatih semua panca indera anak didik menjadi aktif. Baik itu perhatian, pendengaran, pengelihatan maupun pengucapan terlatih dalam bahasa Indonesia.
- Menumbuhkan agar menulis Bahasa Indonesia dengan tulisan indah dan rapi
- Menguji pengetahuan murud-murid tentang penulisan kata-kata yang telah dipelajari
- Memudahkan murid mengarang dalam Bahasa Indonesia dengan memakai gaya bahasa sendiri.
D. Metode
Mengajar Dikte/ Imla’
Pada dasarnya ada dua cara yang dapat dilakukan dalam
pengajaran imla’ di kelas. Yakni dengan cara mengimla’kan materi pelajaran itu
di papan tulis dan murid mencatat / menuliskannya di buku tulis. Kemudian imla’
dengan cara,gru hanya membacakan materi pelajaran itu, kemudian murid
menuliskannya di buku tulis mereka masing-masing.
Adapun metode imla’ tersebut adalah sebagai berikut :
1) Memberikan
apersepsi terlebih dahulu, sebelum memulai imla’. Gunanya adalah agar perhatian
anak didik terpusat kepada pelajaran yang akan dimulai.
2)
Jika imla’ dilakukan dengan cara menuliskan materi
imla’ maka langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :
·
Guru menuliskan materi pelajaran di papan tulis dengan
tulisan yang menarik
·
Membacakan materi pelajaran imla’ yang telah ditulis
itu secara pelan dan fasih
·
Setelah guru membacakan imla’, maka suruhlah di antara
mereka untuk membacakan acara imla’ hingga benar dan fasih. Jika perlu semua
siswa dapat membaca imla’ tersebut
·
Setelah selesai membaca imla’ dari semua siswa, maka
guru menyuruh mereka untuk mencatatnya di buku tulis
·
Menagdakan soal jawab, hal-hal yang dianggap belum
dimengerti dan dipahami. Dan kemudian mengulangi sekali lagi bacaan tersebut
hingga tidak ada lagi kesalahan
·
Menuliskan kata-kata sulit serta ikhtisar dari materi
imla’
·
Guru menyuruh semua siswa untuk mencatat / menulis
imla’ didepan papan tulis itu ke dalam buku tulis mereka masing-masing, dengan
benar dan rapi.
·
Setelah selesai imla’, guru mengumpulkan catatan imla’
semua anak didik untuk diperiksa atau dinilai
3)
Dan jika imla’ dilaksanakan dengan cara : Guru
membacakan materi pelajaran imla’ itu kepada siswa, maka langkah yang ditempuh
adalah sebagai berikut :
·
Mengadakan apersepsi terlebih dahulu, agar perhatian
siswa semua terpusat pada acara imla’
·
Guru memulai mendikte acara imla’ secara terang /
jelas, dan tidak terlalu cepat, apakah itu dengan cara sebagian-sebagian atau
dengan membacakan secara keseluruhan. Dan murid melalui perhatiannya dan
pendengarannya yang cermat, mencatatnya pada buku tulis mereka masing-masing
·
Mengumpulkan semua catatan imla’ siswa, untuk kemudian
diperiksa, apakah sudah benar atau belum imla’nya
·
Guru mengadakan soal jawab mengenai imla’ yang baru
saja dikerjakan itu, dan kemudian menyuruh salah satu diantara siswa untuk
menuliskannya di papan tulis
·
Guru membetulkan imla’ secara keseluruhan, dan dapat
menjelaskan kembali mengenai kalimat yang belum dipahami oleh siswa
·
Akhirilah pengajaran dengan memberi berbagai petunjuk
dan nasihat-nasihat kepada anak didik.
4)
Mengadakan penilaian (evaluasi), atau post test,
mengenai materi imla’, apakah tujuannya telah mengenai sasaran atau belum, jika
belum, maka perlu diulang dan perbaikan-perbaikan
E. Saran-Saran
dalam Menggunakan Metode Dikte/ Imla’
Adapun berikut ini adalah beberapa saran dalam
menggunakan metode imla’ sebagai berikut :
·
Jika imla’ dengan cara menuliskan di papan tulis, maka
tulisan hendaknya rapi danterang, yang dapat dibaca oleh semua anak didik. Dan
kalau imla’ dilakukan dengan cara guru membacakan, maka hendaknya bacaan imla’
dibacakan dengan suara yang lantang (terang), jangan terlalu lembek sehingga
tidak diengar murid yang duduk di belakang. Jadi bacakanlah acara pelajaran
imla’ tersebut dengan tenang tidak tergesa-gesa .
·
Guru janganlah memulai acara imla’, jika suasana kelas
belum ditertibkan, sehingga siswa benar-benar dalam keadaan siap menerima imla’
yang akan disajikan.
·
Mulailah acara imla’ jika siswa telah dalam keadaan
siap, bacakanlah secara terang dan pelan.
·
Adakanlah soal jawab dan diskusi mengenai materi imla’
tersebut kepada siswa dan mejelaskan maksud dari padanya.
·
Mengadakan evaluasi / post test.
A.
KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
Kelebihan dan Kelemahan Metode Dikte
(imla’)
Kelebihan metode imla dari metode
yang lain adalah :
1. Untuk
memperoleh kecakapan motoris,seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata atau
kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat-alat (mesin, permainan dan atletik), dan
terampil menggunakan peralatan olah raga.
2. Untuk
memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian, menjumlah pengurangan, pembagian,
tanda-tanda ( symbol), dan lainnya.
3. Untuk
memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat sepertihubungan
huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol, membaca peta, dan lain sebagainya.
Selain memiliki beberapa kelebihan
dari pada metode yang lain, metode imla ini juga memiliki kelemahannya.Adapun
kelemahan metode ini antara lain adalah :
1. Menghambat
kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan sertakecepatan pelaksanaan .
2. Kadang-kadang
imla yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan halyang menoton,
dan mudah membosankan sehingga apabila metode inidilakuakn terlalu sering
3. Membentuk
kebiasaan yang kaku, dan fasik sehingga murid kurang aktif .Selain memiliki beberapa kelebihan
dari pada metode yang lain, metode imla ini juga
memiliki kelemahannya , memang semua metode yang ada memiliki kelebihandan
kekurangannya masing-masing, begitu juga dengan metode imla ini. Jadi
untuk menyingkapi masalah ini Cuma terletak kepada guru yang bersangkutan
bagaimana dia bisa mensiasati
dan menentukan metode mana yang afektif dan sesuai, sehinggatujuan dari pada
pembelajaran tersebut bisa sesuai dan tercapai dengan baik. Jadigurulah
yang berperan sangat besar dalam memilih metode mana yang lebih tepat dansesuai
untuk memperoleh hasil pembelajaran yang memuaskan
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dikte adalah membaca
sesuatu dengan keras supaya ditulis orang lain. Dalam belajar bahasa, dikte
adalah sesuatu teknik belajar bahasa dengan cara menulis apa yang di katakan
atau di ucapkan oleh guru atau teman sekelas secara tepat. Bahan pelajaran yang
biasa di dektekan, antara lain kata, kalimat sederhana, atau bacaan singkat.
B. KRITIK DAN SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, penulis buat dengan semampunya
dan dengan segala usaha semaksimal mungkin. Namun, tak luput dari itu juga
makalah ini banyak terdapat kesalahan-kesalahan yang sekiranya penulis belum
memahaminya. Maka dari itu penulis berharap makalah ini bisa menjadi inspirasi
bagi kita semua dan menambah wawasan serta membuka cakrawala dunia terutama bagi mahasiswa UNIVERSITAS PGRI
SEMARANG dengan segala kritikan – kritikan yang akan membangun kesempurnaan
makalah selanjutnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar