Kamis, 11 Desember 2014

MAKALAH DIKTE/ IMLA'


MAKALAH
KEMAMPUAN BERBAHASA INDONESIA DI KELAS RENDAH
“ DIKTE/ IMLA’ ”
Dosen Pengampu: Drs.Hadi Suroso, M.M



Disusun Oleh :
Kelompok 4, Kelas 3B
1.      Emmahendrasari            (13120078)
2.      Eka Lutfiana                  (13120066)
3.      Vina Amanati Y             (13120079)
4.      Rima Dwi Aeni              (13120074)
5.      Heny Dyah S                 (13120083)
6.      Syaiful Anam                 (13120076)
7.      Putri Kharismawati        (13120090)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (FIP)
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya kepada kita semua khususnya kepada team penyusun makalah Ketrampilan Berbahasa Indonesia di Kelas Rendah, sehingga dapat menyelesaikan makalah ini guna melengkapi tugas salah satu mata kuliah yang saat ini sedang kami tempuh.
Kami sampaikan terima kasih kepada orang tua, dosen, teman-teman, dan semua pihak yang tidak bisa kami sebutkan satu per satu yang telah menyumbangkan energi dan pikiranya dalam penyusunan makalah ini sehingga bisa tersusun dengan waktu yang telah ditentukan.
Kami sebagai penyusun makalah tentang Dikte/ Imla’ “ ini sangat menyadari adanya kekurangan yang termuat dalam makalah, tak ada kata sempurna yang tertera pada makalah ini karena kesempurnaan hanya milik Tuhan. Semoga hadirnya makalah ini biasa bermanfaat bagi pembaca khususnya mahasiswa jurusan PGSD UNIVERSITAS PGRI SEMARANG.

Semarang, 1 Desember 2014

Penyusun




BAB I
PENDAHULUAN
   A.    LATAR BELAKANG MASALAH
   Dalam proses pembelajaran, metode mempunyai kedudukan yang sangatsignifikan untuk mencapai tujuan, karena ia menjadi sarana yang bermaknakan materi pelajaran yang tersusun dari kurikulum pendidikan yang sedemikian rupa sehinggadapat dipahami atau diserap oleh manusia didik menjadi pengertian-pengertian yangfungsional terhadap tingkah lakunya.Mengingat mengajar pada hakikatnya merupakan upaya guru dalam menciptakansituasi belajar. Metode yang digunakan oleh guru diharapkan mampu menumbuhkan berbagai kegiatan belajar bagi pelajar sehubungan dengan kegiatan mengajar guru.Dengan perkataan lain, proses belajar mengajar merupakan proses interaksi edukatif anatar guru yang menciptakan suasana belajar dan pelajar yang memberi responsterhadap usaha guru tersebut. Oleh sebab itu, metode mengajar yang baik adalahmetode yang dapat menumbuhkan kegiatan belajar bagi pelajar, dan upaya gurudalam memilih metode yang baik merupakan upaya mempertinggi mutu pengajaran/pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya.Seringkali dijumpai dalam pengajaran, khususnya pengajaran agama Islam adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada siswa secara baik sehingga diproleh hasilyang efektif dan efisien. Disamping masalah lainnya yang juga sering didapati adalahkurangnya perhatian guru agama terhadap variasi penggunaan metode mengajar dalam upaya meningkatkan mutu pengajaran secara baik.


   B. RUMUSAN MASALAH
1.      Apa pengertian dari dikte ?
2.      Bagaimana langkah-langkah dalam melakukan metode dikte ?
3.      Apa manfaat dari metode dikte ?


   C.    TUJUAN
1.      Mengerti dan memahami metode dikte
2.      Memahami manfaat dari penerapan metode dikte 
3.   Memahami langkah-langkah dikte yang baik dan benar


BAB II
PEMBAHASAN

A.      Definisi Dikte/ Imla’
Dikte adalah membaca sesuatu dengan keras supaya ditulis orang lain. Dalam belajar bahasa, dikte adalah sesuatu teknik belajar bahasa dengan cara menulis apa yang di katakan atau di ucapkan oleh guru atau teman sekelas secara tepat. Bahan pelajaran yang biasa di dektekan, antara lain kata, kalimat sederhana, atau bacaan singkat.

B.       Manfaat Kegiatan Dikte/ Imla’
Kegiatan dikte memiliki beberapa manfaat, yaitu sebagai berikut.
1.    Dikte menyebabkan guru dan siswa mengetahui kesalahan penulisan atau ejaan sebuah kata, kalimat, atau bacaan singkat secara cepat. Kesalahan tersebut biasanya di buat tiap-tiap siswa saat mengevaluasi hasil dikte.
2.    Dikte dapat meningkatkan kemahiran mendengarkan dan menulis bagi para siswa.
3.    Dikte dapat menambah perbendaan kosakata.
4.    Dikte melatih daya ingat jaka pendek siswa akan kata-kata kalimatyang didengar sebelum dituliskan pada kertas.
5.    Selama dan sesudah dikte, semua siswa terlihat aktif.
6.    Dikte dapat menjadi auan yang baik bagi keseluruhab kemahiran bahasa.

C.      Tujuan Metode Dikte/ Imla’
Adapun tujuan pengajaran imla’ ini adalah sebagai berikut :
  • Agar anak didik dapat menuliskan kata-kata dan kalimat dalam bahasa Indonesia dengan mahir dan benar
  • Anak-anak didik bukan saja terampil dalam membaca huruf-huruf dan kalimat-kalimat dalam bahasa Indonesia, akan tetapi terampil pula menuliskannya. Dengan demikian pengetahuan anak menjadi inegral. (terpadu)
  • Melatih semua panca indera anak didik menjadi aktif. Baik itu perhatian, pendengaran, pengelihatan maupun pengucapan terlatih dalam bahasa Indonesia.
  • Menumbuhkan agar menulis Bahasa Indonesia dengan tulisan indah dan rapi
  • Menguji pengetahuan murud-murid tentang penulisan kata-kata yang telah dipelajari
  • Memudahkan murid mengarang dalam Bahasa Indonesia dengan memakai gaya bahasa sendiri.

D.      Metode Mengajar Dikte/ Imla’
Pada dasarnya ada dua cara yang dapat dilakukan dalam pengajaran imla’ di kelas. Yakni dengan cara mengimla’kan materi pelajaran itu di papan tulis dan murid mencatat / menuliskannya di buku tulis. Kemudian imla’ dengan cara,gru hanya membacakan materi pelajaran itu, kemudian murid menuliskannya di buku tulis mereka masing-masing.
Adapun metode imla’ tersebut adalah sebagai berikut :
1)   Memberikan apersepsi terlebih dahulu, sebelum memulai imla’. Gunanya adalah agar perhatian anak didik terpusat kepada pelajaran yang akan dimulai.
2)   Jika imla’ dilakukan dengan cara menuliskan materi imla’ maka langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :
·       Guru menuliskan materi pelajaran di papan tulis dengan tulisan yang menarik
·       Membacakan materi pelajaran imla’ yang telah ditulis itu secara pelan dan fasih
·       Setelah guru membacakan imla’, maka suruhlah di antara mereka untuk membacakan acara imla’ hingga benar dan fasih. Jika perlu semua siswa dapat membaca imla’ tersebut
·       Setelah selesai membaca imla’ dari semua siswa, maka guru menyuruh mereka untuk mencatatnya di buku tulis
·       Menagdakan soal jawab, hal-hal yang dianggap belum dimengerti dan dipahami. Dan kemudian mengulangi sekali lagi bacaan tersebut hingga tidak ada lagi kesalahan
·       Menuliskan kata-kata sulit serta ikhtisar dari materi imla’
·       Guru menyuruh semua siswa untuk mencatat / menulis imla’ didepan papan tulis itu ke dalam buku tulis mereka masing-masing, dengan benar dan rapi.
·       Setelah selesai imla’, guru mengumpulkan catatan imla’ semua anak didik untuk diperiksa atau dinilai
3)   Dan jika imla’ dilaksanakan dengan cara : Guru membacakan materi pelajaran imla’ itu kepada siswa, maka langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut :
·       Mengadakan apersepsi terlebih dahulu, agar perhatian siswa semua terpusat pada acara imla’
·       Guru memulai mendikte acara imla’ secara terang / jelas, dan tidak terlalu cepat, apakah itu dengan cara sebagian-sebagian atau dengan membacakan secara keseluruhan. Dan murid melalui perhatiannya dan pendengarannya yang cermat, mencatatnya pada buku tulis mereka masing-masing
·       Mengumpulkan semua catatan imla’ siswa, untuk kemudian diperiksa, apakah sudah benar atau belum imla’nya
·       Guru mengadakan soal jawab mengenai imla’ yang baru saja dikerjakan itu, dan kemudian menyuruh salah satu diantara siswa untuk menuliskannya di papan tulis
·       Guru membetulkan imla’ secara keseluruhan, dan dapat menjelaskan kembali mengenai kalimat yang belum dipahami oleh siswa
·       Akhirilah pengajaran dengan memberi berbagai petunjuk dan nasihat-nasihat kepada anak didik.
4)   Mengadakan penilaian (evaluasi), atau post test, mengenai materi imla’, apakah tujuannya telah mengenai sasaran atau belum, jika belum, maka perlu diulang dan perbaikan-perbaikan

E.       Saran-Saran dalam Menggunakan Metode Dikte/ Imla’
Adapun berikut ini adalah beberapa saran dalam menggunakan metode imla’ sebagai berikut :
·       Jika imla’ dengan cara menuliskan di papan tulis, maka tulisan hendaknya rapi danterang, yang dapat dibaca oleh semua anak didik. Dan kalau imla’ dilakukan dengan cara guru membacakan, maka hendaknya bacaan imla’ dibacakan dengan suara yang lantang (terang), jangan terlalu lembek sehingga tidak diengar murid yang duduk di belakang. Jadi bacakanlah acara pelajaran imla’ tersebut dengan tenang tidak tergesa-gesa .
·       Guru janganlah memulai acara imla’, jika suasana kelas belum ditertibkan, sehingga siswa benar-benar dalam keadaan siap menerima imla’ yang akan disajikan.
·       Mulailah acara imla’ jika siswa telah dalam keadaan siap, bacakanlah secara terang dan pelan.
·       Adakanlah soal jawab dan diskusi mengenai materi imla’ tersebut kepada siswa dan mejelaskan maksud dari padanya.
·       Mengadakan evaluasi / post test.


A.    KEKURANGAN DAN KELEBIHAN
Kelebihan dan Kelemahan Metode Dikte (imla’)
Kelebihan metode imla dari metode yang lain adalah :
      1.      Untuk memperoleh kecakapan motoris,seperti menulis, melafalkan huruf, kata-kata atau kalimat, membuat alat-alat, menggunakan alat-alat (mesin, permainan dan atletik), dan terampil menggunakan peralatan olah raga.
      2.      Untuk memperoleh kecakapan mental seperti dalam perkalian, menjumlah pengurangan, pembagian, tanda-tanda ( symbol), dan lainnya.
      3.      Untuk memperoleh kecakapan dalam bentuk asosiasi yang dibuat sepertihubungan huruf-huruf dalam ejaan, penggunaan simbol, membaca peta, dan lain sebagainya.
Selain memiliki beberapa kelebihan dari pada metode yang lain, metode imla ini juga memiliki kelemahannya.Adapun kelemahan metode ini antara lain adalah :
     1.      Menghambat kebiasaan yang dilakukan dan menambah ketepatan sertakecepatan pelaksanaan .
      2.      Kadang-kadang imla yang dilaksanakan secara berulang-ulang merupakan halyang menoton, dan mudah membosankan sehingga apabila metode inidilakuakn terlalu sering
   3.      Membentuk kebiasaan yang kaku, dan fasik sehingga murid kurang aktif .Selain memiliki beberapa kelebihan dari pada metode yang lain, metode imla ini juga memiliki kelemahannya , memang semua metode yang ada memiliki kelebihandan kekurangannya masing-masing, begitu juga dengan metode imla ini. Jadi untuk menyingkapi masalah ini Cuma terletak kepada guru yang bersangkutan bagaimana  dia bisa mensiasati dan menentukan metode mana yang afektif dan sesuai, sehinggatujuan dari pada pembelajaran tersebut bisa sesuai dan tercapai dengan baik. Jadigurulah yang berperan sangat besar dalam memilih metode mana yang lebih tepat dansesuai untuk memperoleh hasil pembelajaran yang memuaskan




BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN
Dikte adalah membaca sesuatu dengan keras supaya ditulis orang lain. Dalam belajar bahasa, dikte adalah sesuatu teknik belajar bahasa dengan cara menulis apa yang di katakan atau di ucapkan oleh guru atau teman sekelas secara tepat. Bahan pelajaran yang biasa di dektekan, antara lain kata, kalimat sederhana, atau bacaan singkat.

B.     KRITIK DAN SARAN
Dalam penyusunan makalah ini, penulis buat dengan semampunya dan dengan segala usaha semaksimal mungkin. Namun, tak luput dari itu juga makalah ini banyak terdapat kesalahan-kesalahan yang sekiranya penulis belum memahaminya. Maka dari itu penulis berharap makalah ini bisa menjadi inspirasi bagi kita semua dan menambah wawasan serta membuka cakrawala dunia  terutama bagi mahasiswa UNIVERSITAS PGRI SEMARANG dengan segala kritikan – kritikan yang akan membangun kesempurnaan makalah selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diagonal Select - Hello Kitty 2