Kamis, 11 Desember 2014

Model Pembelajaran Tematik Integratif (Tematik-Terpadu)


A.  Pengertian Pembelajaran Tematik/Terpadu
       Pembelajaran tematik atau dapat juga disebut pembelajaran terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang memadukan/mengaitkan pokok bahasan pada minimal dua mata pelajaran atau lebih menjadi satu tema yang berkaitan studi untuk memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Pada dasarnya pembelajaran tematik merupakan suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik individu maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Melalui pembelajaran terpadu siswa dapat pengalaman langsung dalam proses belajarnya, hal ini dapat menambah daya kemampuan siswa semakin kuat tentang hal-hal yang dipelajarinya.
       Menurut Prabowo (2002:2), pembelajaran terpadu adalah suatu proses pembelajaran dengan melibatkan atau mengkaitkan berbagai bidang studi. Pembelajaran terpadu juga merupakan pendekatan belajar pengajar yang melibatkan beberapa bidang studi. Pembelajaran  terpadu, merupakan pendekatan belajar mengajar yang memperhatikan dan menyesuaikan dengan tingkat perkembangan anak didik. Disamping itu Menurut Aminudin (1994), Pembelajaran terpadu merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menghubungkan  berbagai mata pelajaran yang mencerminkan dunia nyata disekeliling serta dalam rentang kemampuan dan perkembangan anak. Suatu cara untuk mengambangkan  pengetahuan dan ketrampilan anak secara serempak (simultan). Merakit atau menggabungkan sejumlah konsep dalam beberapa mata pelajaran yang berbeda dengan harapan siswa akan belajar dengan lebih baik dan bermakna. Sedangkan menurut Connen dan Manion (1992) Pembelajaran terpadu menunjuk pada kegiatan belajar yang terorganisasikan  secara lebih terstruktur yang bertolak pada tema-tema tertentu sebagai titik pusatnya. Jadi pembelajaran ini diawali dari suatu pokok bahasan atau tema tertentu yang dikaitkan dengan pokok–pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan dengan konsep lain, yang dilakukan secara spontan atau direncanakan, baik dalam dua bidang studi atau lebih, dan dengan beragam pengalaman belajar anak sehingga proses pembelajaran menjadi lebih bermakna.


B.  Macam-macam Pembelajaran Tematik Terpadu
       Pembelajaran terpadu menurut Robin Fogarty  (1991) terdapat  sepuluh model dalam merencanakan pembelajaran terpadu, yaitu :
1)      Model Penggalan (Fragmented)
             Model ini ditandai oleh ciri pemaduan yang hanya terbatas pada satu mata pelajaran saja. Misalnya,dalma mata pelajaran bahasa Indonesia materi pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca dan menulis dapat dipadukan dalam materi pembelajaran ketrampilan berbahasa.
2)      Model Keterhubungan (Connected)
             Model Connected dilandasi oleh anggapan bahwa butir-butir pembelajaran dapat dipayungkan pada induk mata pelajaran tertentu. Butir-butir pembelajaran seperti: kosakata, struktur, membaca, dan mengarang misalnya dapat dipayungkan pada mata pelajaran bahasa dan sastra.
3)      Model Sarang (Nested)
             Model Nested merupakan pemaduan berbagai bentuk penguasaan konsep ketrampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Misalnya, pada jam-jam tertentu guru memfokuskan kegiatan pembelajaran pada pemahaman bentuk kata, makna kata,dan ungkapan dengan saran pembuahan ketrampilan dalam mengembangkan daya imajinasi, daya berfikir logis, menentukan ciri bentuk dan makna kata-kata dalam puisi, membuat ungkapan dan menulis puisi.
4)      Model Urutan/Rangkaian (Sequenced)
             Model Sequenced merupakan model pemaduan topik-topik antar mata pelajaran yang berbeda secara pararel. Isi  cerita dalam roman sejarah, misalnya: topik pembahasannya secara pararel atau dalam jam yang sama dapat dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa karakteristik kehidupan sosial masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang menyangkut perubahan makna kata.
5)      Model Bagian (Shared)
             Model Shared merupakan bentuk pemaduan pembelajaran akibat adanya overlapping konsep  atau ide pada dua mata pelajaran atau lebih. Buir-butir pembelajaran tetang kewarganegaraan dalam PKn misalnya,dapat bertumpang tindih dengan butir pembelajaran Tata Negara, PSPB dsb.
6)      Model Jaring Laba-laba (Webbed)
             Model ini bertolakdari pendekatan tematis sebagai pemandu bahan dan kegiatan pembelajaran. Dalam  hubungan ini tema dapat mengikat kegaiatan  pembelajaran baik dalam mata pelajaran tertentu maupun lintas mata pelajaran.
7)      Model Galur (Threaded)
             Model Threaded merupakan model pemaduan bentuk ketrampilan, misalnya: melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan terhadap kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita, dsb. Bentuk model  ini terfokus pada meta kurikulum.
8)      Model Keterpaduan (Integrated)
             Model integrated merupakan pemaduan sejumlah topik dari mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu. Topik evidensi yang semula terdapat dalam pelajaran matematika,bahasa Indonesia, IPA,  dan IPS agar tidak membuat muatan kurikulum berlebihan, cukup diletakkan dalam mata pelajaran tertentu, misalnya IPA.
9)      Model Celupan (Immersed)
             Model Immersed dirancang untuk membantu siswa dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan dengan medan pemakaiannya. Dalam hal ini tukar pengalaman dan pemanfaatan pengalaman sangat diperlukan dalam kegiatan pembelajaran.
10)  Model Jaringan (Networked)
             Model Networked merupakan model pemaduan pembelajaran yang mengandaikan kemungkinan perubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah, maupun tuntutan bentuk ketrampilan baru setelah siswa mengadakan studi lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda.
Dalam Model Tematik Terpadu, hanya ada tiga model yang  dikembangkan atau dikenalkan di sekolah maupun lembaga pendidikan tenaga keguruan (LPTK) di Indonesia. Ketiga model tersebut adalah (1) model keterhubungan (connected), (2) model jaring laba-laba (webbed) dan (3) model kerpaduan (integrated).

C.  Langkah-langkah Pembelajaran Tematik Terpadu
1.      Menentukan tema
             Tema dapat ditetapkan oleh pengambil kebijakan, guru, atau ditetapkan bersama dengan peserta didik.
2.      Mengintegrasikan tema dengan kurikulum
             Pada tahap ini guru harus mampu mendesain tema pembelajaran dengan cara terintegrasi sejalan dengan tuntutan kurikulum, dengan mengedepankan dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3.      Mendesain rencana pembelajaran
             Tahapan ini mencakup pengorganisasian sumber belajar, bahan ajar, media belajar, termasuk kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk menunjukkan suatu tema pembelajaran terjadi dalam kehidupan nyata. Misalnya, pembelajaran di kelas yang didasarkan atau diperkaya hasil karya wisata, kunjungan ke museum, dan lain-lain.
4.      Melaksanakan Aktivitas Pembelajaran
             Tahapan ini memberi peluang peserta didik untuk mampu berpartisipasi dan memahami berbagi persepektif dari suatu tema. Hal ini memberi peluang bagi guru dan peserta didik melakukan eksplorasi suatu pokok bahasan.

D.  Kelebihan dan kekurangan/keterbatasan Pembelajaran Tematik/Terpadu
v  Kelebihan Pembelajaran Terpadu (DEPDIKBUD,1996):
1.      Pengalaman dan kegiatan belajar anak relevan dengan tingkat perkembangannya
2.      Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan anak
3.      Kegiatan belajar bermakna bagi anak, sehingga hasilnya dapat bertahan lama
4.      Keterampilan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai dengan lingkungan anak
5.      Keterampilan sosial anak berkembang dalam proses pembelajaran terpadu. Keterampilan sosial ini antara lain adalah kerja sama, komunikasi, dan mau mendengarkan pendapat orang lain.
6.      Keterampilan berpikir anak berkembang dalam proses pembelajaran terpadu
v  Keterbatasan Pembelajaran Terpadu :
          Menurut Prabowo (2000:4) keterbatasan pembelajaran terpadu yang menonjol antara lain :
1.      Menuntut diadakannya evaluasi tidak hanya pada produk, tetapi juga pada proses.
2.      Evaluasi pembelajaran terpadu tidak hanya berorientasi pada dampak instruksional dari proses pembelajaran, tetapi juga pada proses dampak pengiring dari proses pembelajaran tersebut.
3.      Menuntut adanya teknik evaluasi yang banyak ragamnya, sehingga tugas guru menjadi lebih banyak.




E.   Contoh Pembelajaran Tematik Terpadu
       Berikut ini adalah contoh merencanakan pembelajaran tematik model jaring laba-laba yang dimulai dari penjabaran kompetensi dasar beberapa mata pelajaran di kelas I ke dalam indikator:
Ø  IPA
a)    Mengenal bagian-bagian tubuh dan kegunaannya.
b)   Menyebutkan nama bagian-bagian tubuh menceritakan kegunaan bagian bagian tubuh
c)    Menyebutkan anggota gerak tubuh.
Ø  Bahasa Indonesia
a)      Menyebutkan nama bagian-bagian tubuh.
b)      Menceritakan kegunaan bagian bagian tubuh.
c)      Menyebutkan anggota gerak tubuh.
Ø  Matematika 
a)    Membilang banyak benda.
b)   Membilang atau menghitung secara urut.
c)    Menyebutkan banyak benda.
d)   Membandingkan dua kumpulan benda melalui istilah lebih banyak, lebih sedikit, atau sama banyak.
Ø  IPS
a)    Mengiden-tifikasi identitas diri, keluarga, dan kerabat.
b)   Menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan.
c)    Menyebutkan nama ayah, ibu, saudara dan wali.
d)   Menyebutkan alamat tempat tinggal.
e)    Menyebutkan anggota keluarga yang tinggal dalam satu rumah.
Ø  Kewarganegaraan
                                     a)     Menjelaskan perbedaan jenis kelamin, agama dan suku bangsa.
                                    b)     Menyebutkan berdasarkan jenis kelamin anggota keluarga.
Ø  Pendidikan Agama Islam
a)  Membiasakan perilaku terpuji.
b) Membiasakan perilaku jujur.
c)  Membiasakan perilaku bertanggung jawab.
Setelah menjabarkan KD ke dalam indikator guru menentukan tema sentral dan memetakan keterhubungan antar mata pelajaran dengan tema sentral.

DAFTAR PUSTAKA

Majid, abdul.2014.Pembelajaran TematikTerpadu.Bandung: PT REMAJA ROSDAKARTA
http://dadangjsn.blogspot.com/2014/07/model-pembelajaran-tematik-terpadu.html#ixzz3GgKEPpN1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Diagonal Select - Hello Kitty 2